Top Artikel

Happy birthday sad story

0 komentar
TwitThis
” Cinta tidak melihat warna hitam ataupun putih yang kau berikan, tapi cinta memberikan warna yang indah yang terlihat dari mata dan hatimu yang kau tunjukkan” AgnesDavonar

kalau hujan datang.. entah mengapa? Gua selalu merasa ada yang hilang dalam hidup gua. Hujan itu.. bagi sebagian orang menyenangkan, tapi bagi sebagian orang menyebalkan. Dua sisi yang berbeda dalam hidup ini dan tentunya bagaimana cara kita memandang dan merasakan. Tapi bagaimana kalau dalam hidup loe, loe harus merasakan dua orang yang berbeda. Dua orang yang membuat loe merasakan hal yang sama yaitu hanya cinta. Itulah yang gua alami, mencintai dua sisi manusia. Yang selalu dia banggakan dengan sebutan Black And White.

Apapun warna yang dia sebutkan, bagi gua nama dia tetap sama. Angel. Nama yang membuat gua akan selalu mengenangnya. Mencintainya entah hingga kapan gua bisa menunggunya. Semua terjadi 4 tahun silam. Gua berkenalan dengan seorang gadis yang menurut gua adalah sebuah misteri. Dia muncul dalam Facebook gua, bercuap-cuap apapun yang gua post. Gua seorang fotografer dan memanfaatkan semua hasil karya gua dengan posting updates di facebook gua. Akhirnya gua menawarkan dia untuk jadi model gua. Tanpa gua sangka, dia datang pada gua.

Gua selalu ingat kalimat pertama dia ketika gua Tanya nama dia “ Panggil gua WhiteAngel.” Mungkin rasanya gua ingin ketawa dengan nama itu, tapi apalah artinya sebuah nama, sesuai nama di facebook dia juga bukannya gua tau dengan sebutan WhiteAngel. Sifatnya begitu lembut layaknya seorang ibu, dan akhirnya kita menjadi dekat. Kita berhubungan jarak jauh karena dia tinggal di luar kota gua, berkomunikasi lewat sms dan tiba-tiba mengucapkan sebuah kalimat sama gua.

“ Can Angel love u forever? Whatever my name Black or White?” Gua bingung, sebenarnya gua juga jatuh cinta sama dia. Akhirnya gua baru menyadari kalau dia pun merasakan hal yang sama. Kita putuskan untuk jadian walau hanya lewat sms or telepon2an.Setiap malam, gua selalu merindukan dia, mendengarkan suara dia. Sampai akhirnya gua mendapatkan beasiswa fotografi di Australia.Berat untuk gua mengatakan sama dia kalau gua harus pergi. Dengan tenang dia berkata sama gua.

“ Jalan hidup ditentukan oleh pilihan hati, lakukanlah kalau emang itu sudah jalannya”

Gua mengajak dia untuk ketemu terakhir kalinya, tapi dia bilang kalau dia sedang sibuk karena adiknya sakit. Akhirnya gua ga bisa berbuat apa-apa selain pergi tanpa sempat bertemu dengan dia. Walau jarak memisahkan kita lebih jauh lagi, 1 tahun kita jalanin hubungan jarak jauh ini.Dia sering emailin gua untuk mengabarkan keadaan sehari-harinya hingga hanya tahun pertama gua dan dia mulai jarang mengirimkan kabarnya. Pesan terakhirnya sama gua di email terakhir begitu menyedihkan untuk gua baca.

“ Sorry, gua harus menghilang dan semoga loe sukses ya, cinta terindah gua..”

Gua sedih tapi memaklumi keadaan ini, resiko hubungan jarak jauh begitu menyakitkan. Tapi walau kita sudah tidak berhubungan, dia selalu tak lupa mengirimkan ucapan selamat ulangtahun untuk gua hingga tahun ketiga lewat sms, tapi kalau gua balas, dia gak akan balas lagi. Akhirnya gua lulus dari beasiswa gua, gua bertekad ketika pulang untuk mengulang cinta gua dengan Angel. Gua datangin kota dan alamat yang pernah gua catat tentang tempat dia tinggal. Gua tau dia tinggal sendirian, di sebuah apartement. Saat gua datang dengan sedih gua harus menelan pil pahit kalau dia sudah tidak tinggal disana.

Mungkin Angel memang ingin melupakan gua, setahun berlalu setelah itu. Saat ultah gua tanggal 8 oktober. Gua mendapatkan sebuah mms berisi nyanyian ulang tahun dari Angel. Gua terkejut dan senang, dia bernyanyi ulang tahun untuk gua walau suaranya pas-pasan banget. Ternyata dia ga lupain gua.Inilah kesempatan gua untuk mencari dia, gua hubungin nomor itu dan diangkat,

“ Angel, thks ya uda kirimin gua ucapan ulangtahun, loe dimana bisa kita ketemu?” tidak ada jawaban cukup lama hingga akhirnya terdengar suara di balik telepon itu.

“ Gua tunggu loe di airport. Terminal 2 di kfc” Kata dia pelan,

“ loe lagi di sini, kenapa ga bilang-bilang, gua kesana ya..”

“ Ok..” suaranya terasa dingin.

Dengan sangat cepat gua pergi ke airpot dan langsung menuju kfc. Gua langsung mendekati dia yang sedang duduk dengan kacamata besar. Menyapa namanya dengan bahagia. Dia melihat gua dengan tajam.

“ Apa kabar ?” sapa gua “ baik” jawab dia melihat gua bingung.

“ Ferly..” kata dia “ iyalah, siapa lagi..” ucap gua tersenyum akhirnya bisa ngeliat dia lagi.

Gua bercuap-cuap sekian banyak tentang perasaan gua ketika dia tinggalkan tapi sepertinya Angel tidak terlalu ngerti dan nanggap hingga ia membuat gua berhenti bercerita dengan kalimatnya terakhirnya.

“ Gua butuh tempat tinggal, bisa gak? loe cariin untuk beberapa minggu” kata dia dengan seraya memerintah.

“ Hah..” kata gua bingung.

“ Gak usah banyak Tanya, bisa cariin atau gak? Kalau gak gua cari hotel aja..”

“ Gimana kalau dirumah gua, ada kamar kosong.” “ ok “ jawab dia. Dia bangkit berdiri dan gua merasa kok Angel jadi tambah tinggi dikit. Pakaiannya yang serba hitam semua membuat gua merasa ada yang lain dari sifat dia yang dulu lebih suka pakai baju putih. Dia meletakkan koper dia didepan gua sambil berkata.

“ Bawaain ini ke mobil, tunjukkin jalan?”

Gua hanya bisa memandang dan melihat dia berjalan meninggalkan gua. dalam hati gua berpikir, mungkin dia masih marah sama gua karena pergi dari dia dan akhirnya gua pun mencoba memahami situasi ini. Karena gua tinggal dalam rumah kontrakan bersama teman gua, yang namanya Hendra, akhirnya gua putuskan gua tidur di kamar hendra yang kebetulan lagi mudik dan dia tidur di kamar gua. Angel yang saat ini membuat gua bingung, kenapa begitu dingin dan begitu membuat gua merasa asing.

Walau gua Cuma pernah ketemu dia sekali 4 tahun lalu tapi saat itu dia begitu hangat dan menyenangkan. Gua mengajak dia makan malam di sekitar rumah, tentunya restorant terbaik yang gua sering makan. Entah gua merasa dia tidak selalu memandang mata gua, dia selalu melihat ke arah sekitarnya. Saat makanan tiba pun dia hanya melihatnya dan tidak begitu selera karena gua akan selalu ingat dia sangat suka ayam goreng.

“ Kok ga dimakan? Cuma dilihatin aja? Ga selera ya”

Dengan matanya yang begitu tajam, dia bangkit.

“ Makanan disini tidak biking gua selera, gua kenyang ” kata dia.

Dengan terpaksa gua ikutin dia walau mulut gua baru aja mencoba sedikit rasa ayam yang harganya bisa semahal uang bensin gua sebulan, akhirnya gua bayar. Angel keluar lebih dulu, Saat gua keluar dari ruangan restorant, betapa terkejutnya gua saat itu dia lagi ribut-ribut sama bapak-bapak. Mereka lagi ngadu bacot, malah bapak itu tampangnya sangal, gua mendekat.

“ Kenapa sih Angel..”

“ Oh ini pacar loe, ajarin dia itu sopan santun dan tatakrama, emangnya dia siapa pakai larang-larang gua buang rokok sembarangan, gubernur aja kagak ngelarang!!!” teriak bapak itu.

“ Eh, bapak tua bau tanah, kalau rokok ini bikin kebakarang gimana, bisa tanggung jawab?” teriak Angel.

Gua menarik tangan Angel, membawanya kesamping, menahan emosinya.

“ Kenapa “ teriak Angel sama gua.

“ Aduh kenapa sih mesti ribut-ribut gitu, biarin aja dia mau buang rokok dimana aja, gubernur aja nggak ngelarang kok.. bener kata dia” kata gua.

“ Enak aja? Loe pikir gua bego!, ada denda 50juta, walau gua bukan orang sini, tapi gua tau ada peraturan gitu, loe ga usah bela-bela dia..”

Gua jadi heran kenapa dia marah sama gua. tau gini gua diem-diem aja. Akhirnya acara makan malamnya jadi gagal total.

***

Gua pikir sifat tempramenter Angel itu hanya sekali saat itu, tapi gua salah. Sifat dia yang begitu gampang marah selalu terjadi dimulai dari hal-hal yang tidak masuk akal dan cenderung bukan urusan dia. Dia bisa teriak-teriak marah kalau ngeliat orang ngerokok didepan dia, dia bisa marah bahkan nyaris mukulin anak sekolah yang ada di mal pada saat jam sekolah saat kita pergi ke mal. Walaupun begitu gua melihat dia sebagai Angel yang gua tetap cintai dan sayangi.

Walau sikap dia jadi kasar, dia tetap membuat gua merasa dia masih sayang sama gua, suatu hari gua ketiduran di depan sofa gua, dia gak sengaja ngeliat gua tertidur dan membawa selimut dari kamarnya untuk ditutupi ke tubuh gua agar hangat. Dia yang sekarang bukan orang yang romantis dengan sikapnya tapi gua yakin itu hanya karena rasa marah dia ke gua yang pergi dari dia.Yang lucu, dia suka bikin masakan untuk makan malam. Gua, begitu gembira menunggu makanan yang dia buat.

Dia menyuruh gua makan dan gua pikir enak, karena dia masak sup kari dan capcay. Walau menderita karena rasanya yang ambuladur tapi tetap gua habisin karena dari situlah gua tau dia masih peduli dan sayang sama gua. gua senang dia tinggal sama gua, walau gua gak pernah tau kenapa kalau siang-siang dia suka minta izin pergi tanpa kejelasan.Katanya sih mau ketemu seseorang, tapi seseorang itu benar-benar buat gua bingung. Tapi gua percaya, Angel pasti masih setia sama gua. walau kita ga pernah bilang kita balikan lagi sebagai kekasih dan dia tentunya punya dunia sendiri.

***

Suatu malam, gua mendengar sebuah pertengkaran hingga membuat gua terbangun. Betapa terkejutnya gua ternyata Angel lagi berantem sama Hendra teman satu kontrakan gua. Awalnya gua pikir Angel pasti kirain kalau Hendra maling dan berusaha untuk memisahkan mereka.

“ Cewek ini siapa sih, Fer, kok ada dirumah ini?”

“ Loe maling ya…” teriak Angel.

“ Bukan, dia ini teman kontrakan gua.. dia tinggal disini juga, yang gua ceritaian itu.”

“ Gua uda jelasin kalau gua ini yang tinggal disini, dia kagak percaya, kepala gua dihajar pakai sapu, sakit tau..”

Akhirnya Angel pergi ke kamarnya dengan nadah marah. Gua jadi ga enak hati sama Hendra yang sudah agak bonyok dipukulin Angel. Gua jelasin ke Hendra kalau dia itu teman baik gua. Hendra yang kesal akhirnya mencoba untuk memaafkan. Keesokan harinya, gua tau Angel pasti lari pagi disekitar kotrakan gua, gua ikutin dia, dia ga keberatan kita lari bareng. Saat gua menyarankan dia untuk minta maaf sama Hendra dia malah marah ke gua dan menolak untuk minta maaf. Tapi akhirnya gua berpikir untuk bicara santai tentang masa depan kita.

“ Punya impian apa Angel?’ Tanya gua” Jadi Polisi?”

“ Pantesan sifatnya jadi galak gini, uda bakat loh “ ledek gua.

“ Emang kenapa kalau jadi polisi? Ada yang salah?”

“ Kagak sih, dulu loe lembut dan suka dipanggil white kok sekarang jadi kayak black gini?”

“ Itu biar jadi rahasia gua, loe ga perlu tau, ada lagi yang ingin gua sampaikan ke loe” “ apa tuu?”

“ Mata gua, ga pernah salah melihat orang baik atau jahat, walau dia itu teman kontrakan loe, buat gua dia itu orang jahat. Jadi jangan harap gua minta maaf sama dia”

Gua ga pernah ngerti kenapa Angel bilang begitu tentang Hendra, buat gua Hendra adalah sahabat baik gua, kita uda kontrakan setahun bersama dan temanan sejak kecil. Walau kita punya dunia masing-masing tapi gua yakin Hendra orang baik.Angel berkali-kali minta gua jauhin dan pindah dari satu kontrakan sama Hendra, tapi gua ga mungkin lakukan itu, karena ga ada gunanya. Angel sendiri ga pernah bisa buktiin ke gua apa yang dia maksud dengan hendra itu penjahat.

Sampai akhirnya, gua menyadari ada yang ga beres. Saat gua pulang dari cuci foto. Banyak polisi di di rumah gua, saat itu gua melihat Hendra di bawa oleh polisi karena ketangkap pakai Narkoba. Hendra melihat gua dengan wajah marah.

“ Dasar banci loe, tega-teganya loe laporin gua..”

Gua gak pernah tau Hendra seorang pemakai, walau bagaimanapun itu hak dia untuk pakai. Tapi gua jadi tau siapa yang lakuin ini semua dan itu adalah Angel. Gua marah dan Angel sudah melakukan tindahan yang keterlaluan. Saat itu Angel pulang, gua langsung berdiri menghadap ke dia di ruang tamu.

“ Uda puas loe ngelakuin semua ini, laporin Hendra ke Polisi..”

“ Gua menyelamatkan hidup dia, bukan menghukum dia, itu yang perlu loe tau..”

“ loe itu gila, loe itu aneh, loe itu bukan Angel yang gua kenal, loe itu bukan manusia, tega-teganya loe berbuat gitu. Gua muak sama loe..” teriak gua.

Angel melihat gua dengan wajah terkejut. Tapi dia berusaha tegar sambil berkata.

“ Gua bukan WhiteAngel yang loe pikir sebaik dulu, gua BlackAngel, gua pergi..”

Dia langsung menuju kamar dia, membawa koper dia dan hendak keluar dari rumah, entah mengapa saat itu gua merasa sedih dan takut dia pergi dari gua.

“ Angel..” teriak gua. “ Ga usah ada kalimat perpisahan, memang selamanya kita gak akan berpisah dan itu sudah takdir buat gua..” kata dia yang bikin gua bingung.

“ Jujur, apa loe pernah cinta sama gua..”

“ WhiteAngel mungkin ya.. tapi gua. BlackANgel.. mungkin ya dan tidak!!..”

Kallimat yang akhirnya gua denger untuk terakhir kalinya dia pergi dalam hidup gua.Buat gua, itu adalah sebuah perpisahan yang menyedihkan.Sedih memang harus kehilangan, tapi gua sudah kehilangan dua hal, orang yang gua sayangi dan sahabat yang berpikir gua berbuat jahat sama dia. Apakak gua punya pilihan lain? Tidak selain menerima semua yang gua alami dengan tegar. Gua putuskan melupakan keduanya.

Setahun kemudian. Di hari yang sama di ulang tahung gua yang ke 24. Gua mendapatkan lagi mms video dari Angel dengan lagu selamat ulangtahunnya. Gua jadi bingung, mengapa dia masih mengirimkan mms video seperti ini sama gua, padahal kita udah ribut. Gua memutuskan untuk pindah kontrakan dan membersihkan kamar gua terkejut ketika gua melihat sebuah kotak di kamar gua, mungkin itu barang Angel yang sengaja dia tinggalkan di kolong tempat tidur gua saat dia tidur disini, sebuah kotak yang berisikan sebuah surat dan satu foto bersama dia dengan orang yang sama dengan dia.

“ Angel ternyata kembar.”Kenapa gua baru menyadari sekarang, walaupun gua punya foto Angel dulu tapi wajah mereka tetap sama dan hanya berbeda tinggi badan saja, yang sejak awal gua curiga.

Sebuah surat yang ditulis oleh dia.

“ Apapun warna yang tercipta di dunia ini, entah itu hitam atau putih, gua terlahir kembar dan sama-sama mencintai satu orang yang sama yang dimulai oleh ayah dan ibu yang telah melahirkan kami. Lalu kakak gua Angel mulai mencintai satu diluar antara kami yaitu loe Ferly, cinta yang begitu besar walau dia sadar, dia gak boleh meninggalkan gua yang membutukan darah dia setiap saat untuk hidup.

Satu-satunya hal yang membuat gua hidup dari proses menjadi manusia dari takdir penyakit yang gak adil karena hanya gua yang mendapatkan semua kesedihan itu, bukan Angel. Gua begitu iri dengan apa yang bisa dia dapat, bisa bermain diluar rumah, bisa berkeliling bersama anjing-anjing yang bisa dia pegang setiap saat sedangkan gua hanya bisa terduduk sambil melihatnya di ranjang tempat tidur gua.

Tapi semua berubah, ketika gua mulai mengalami kondisi kritis, hanya ada satu yang bisa membuat gua bertahan hidup. Satu diantara kita harus hilang di dunia ini, harusnya gua yang menghilang untuk usia gua yang separuh hidup hanya di ranjang. Walau kita terakhir kembar. Dunia Angel lebih luas dan gua iri dan berpikir kalau gua mati itu mungkin cara gua bisa melihat dunia lebih luas. Tapi gua salah, gua terbangun dengan nafas yang lebih baik tapi kehilangan satu hal. Cinta dari seorang Angel. Dia memberikan kedua ginjalnya agar gua tetap hidup. Dengan satu permintaan yang sangat mudah, ucapkan selamat ulang tahun kepada loe, kirimin video ini untuk loe. Sebuah video yang dia buat untuk membuatnya abadi dalam kehidupan loe.

Itu lah mengapa gua bilang, bagaimanapun gua membenci loe, takdir akan membuat gua selalu dekat dengan loe lewat warisan ini. Kakak gua beruntung memiliki orang sebaik loe, bukan gua..” memang berat untuk melakukan ini dengan meninggalkan loe dalam hidup gua, tapi gua lakukan semua ini untuk loe.. untuk agar loe tetap hidup dalam bayangan dua orang Angel, memang berharap gua melanjutkan kisah cintanya dia, tapi sayangnya gua lebih tertarik berbakti kepada dunia dengan menjadi polisi. Mungkin kelak ketika gua sudah berubah dan mengerti cinta, saat itulah gua akan datang lagi.

Salam BlackAngel.”

Berat memang tau, kalau whiteAngel yang gua cintai selama ini telah tiada dan hadir dalam sosok BlackAngel yang begitu membuat gua bingung. Tentunya butuh waktu untuk melupakan semua ini dan mengenai laporan Angel tentang Hendra.

Setelah gua pikir2. Angel mungkin benar, andai saja gua tetap hidup sama Hendra saat itu. Mungkin gua akan menjadi korban yang sama ditangkap polisi, Hendra sering memberikan gua minumanyang dicampur obat penenang dan itu gua baru sadari ketika gua sering tertidur lelap, dia melakukan pesta narkoba dirumah dan kalau itu terjadi mungkin gua tertangkap suatu saat. Gua bertemu Hendra di Penjara, dia bilang kalau Angel melihat dia benar-benar melakukan pesta narkoba saat gua gak ada.Dia berterima kasih sama Angel Karena dengan di penjara dia akhirnya lepas dari dunia hitam, sadar akan berartinya hidup.

Gua tau, kesedihan dan rasa terkejut kalau ternyata Angel yang gua kenal sebagai whiteAngel memang telah pergi selamanya dalam hidup gua. Tapi BlackAngel, bagaimanapun dia adalah orang yang hadir dan mulai mengubah gua lebih bisa menerima kepergiaan WhiteAngel. Mungkin dia yang paling menderita karena hidup dengan pengorbanan WhiteAngel sehingga membuat sifatnya menjadi kaku dan lebih memilih menjadi pekerja sosial, (polisi).Now, walaupun itu sudah berlalu sekian lama, dia selalu mengirimkan video yang sama. Video ucapan selamat ulang tahun, yang mungkin gak akan pernah berhenti sampai gua tua nanti, walau dia ga pernah mencoba untuk kembali dan bertemu dengan gua tapi gua yakin kelak kita akan bertemu dan memulai semuanya dari awal.

Kekasihku Angel – Kisah Cinta di Antara Perbedaan

0 komentar
TwitThis
” Karena cintalah yang mengubah perbedaan di dunia ini, karena hanya cintalah yang mengubah warna mata diantara hati kita, karena cintalah, aku hidup diantara kisahmu.” Agnes Davonar

Kata orang, kita terlahir di dunia ini dengan penuh kebahagiaan ketika ibu kita melahirkan, tapi sayangnya kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan sebagai apa? Ada yang terakhir sebagai orang kaya, ada yang terakhir sebagai orang miskin. Tapi, semua itu gak akan sepenting bagaimana kita hidupnya, bagaimana bila kita terakhir perbedaan warna kulit, dimana cinta menghalangi kita untuk bersatu. Kisah ini mungkin kisah paling klasik di dunia ini, begitu lah gua menyebutnya. Bagi gua, hal yang terpenting dalam hidup gua adalah mencinta dia walaupun pada akhirnya harus berakhir dengan kenyataan yang pahit.

Namanya Angel, wajahnya cantik oriental. Kulitnya putih seperti porselin dan matanya sipit tapi tajam seperti elang. Hal itulahyang pertama gua lihat saat berada di sebuah mal, saat itu gua sedang bekerja sebagai sales promotion boy. Gua menjual hendphone terbaru merek sony,kebetulan hari ini adalah hari terakhir dimana setiap tamu berhak untuk mendapatkan diskon 20 persen dari harga normal. Saat itu Angel muncul, dia tersenyum sambil membeli satu buah ponsel yang terbaru.

Entah kenapa, ketika melihat dia sebagai pembeli. Gua langsung terkesima. Dia datang ke meja gua. Tersenyum dengan lebar.

“ Tolong pasangin nomor kartu perdana gua dong?” pinta dia ke gua.

Gua hanya terdiam lalu memasangkan kartu itu ke ponsel dia, sambil bertanya.

“ Mau coba nelepon?” Tanya gua.

“ Boleh sih? Tapi gua ga ada nomor telepon teman?”

“ Kok bisa?” Tanya gua bingung.

“ Soalnya uda lama diluar, baru balik hari ini. Jadi nomor-nomor teman pada ilang semua..” jelas dia.

“ Gimana kalau gua tes, nelepon ke nomor gua?” Tanya gua. “ Boleh..” Akhirnya singkat cerita, dia menelepon ke nomor gua. Setelah berjalan dengan baik, dia membayar dan pergi. Sambil mengucapkan terima kasih, gua hanya tersenyum melihat dia. Dalam hati gua berkata, mungkin ini sebuah takdir terakhir kita setelah pertemuan ini. Tapi dari situ, gua jadi tau nomor telepon dia. Gua bahkan tidak tau siapa nama dia, tapi gua menyimpan nama dia dengan nama Angel, karena dia cantik seperti malaikat yang putih, jauh dari gua yang item dan lebih cocok disebut Pribumi.

Suatu hari, gua sadar gua tidak punya perkerjaan yang harus gua lakukan. Gua masih kuliah, masih harus menyelesaikan skripsi gua yang tertunda. Tema gua hari ini adalah kemacetan kota Jakarta. Gua jurusan teknik sipil, terpaksa harus tidur pagi dan bangun malam untuk melihat bagaimana kota Jakarta yang tidak macet hanya terjadi di malam hari.saat gua sedang duduk, ponsel gua secara ga sengaja tertekan, secara otomatis menelepon baris pertama bernama Angel. Tanpa gua sadari, ponsel gua terdiam dengan panggilan selama 1 menit lamanya. tiba-tiba Angel nelepon balik. Gua terkejut sekali, Angel yang bahkan gua uda lupa tiba-tiba nelepon.

“ Ini siapa ya? Kok telepon malam-malam?”

“ Ini gua Bima. “

“ Bima, gua ga kenal tuh? Kok bisa tau nomor ini?”

Gua merasa bingung, tapi lebih bingung lagi karena ga tau nama dia sebenarnya.

“ Gua yang dulu sales promotion yang jual hp, dulu karena loe ga ada nomor telepon yang dihubungin jadi pake nomor gua.. rasanya ponsel gua ga sengaja ketekan. Maaf ya..”

“ Oh gitu.. “ dia terdiam dan gua merasa dia terganggu.

“ Sorry deh kalau gitu, menganggu malam-malam..”

“ Ya, gapapa..”

“ Maaf kalau boleh tau, nama loe siapa ya?”

“ Angel..”

Gua merasa bingung, apa gua yang kebetulan kasih nama Angel, kok bisa sama dengan nama yang gua tebak asal.

“ Angel, salam kenal ya…”

Tiba-tiba kita terdiam seribu bahasa. Lalu dia mulai bertanya.

“ Bima sepertinya loe lagi di jalan besar ya, kok ada suara bajaj gitu..”

“ Iya.. sorry, lagi di jalan. Berisik ya..”

“ Gapapa, dimana sekarang?”

“ Lagi halte busway kebun jeruk neh..”

“ oh ya.. gua jadi pengen naik busway.. selama di Jakarta, ga pernah naik gituan.. “

“ Nah kalau gitu cobain dong.. “

“ Tapi gua ga suka macet.. setiap hari Jakarta macet. “

“ Iya juga sih,, tapi susah juga kalau Jakarta ga macet. Ntar ekonomi ga jalan”

Akhirnya yang tadinya kita Cuma ngobrol2 ga sengaja, jadi lama. Gua dan dia sepakat, nanti kapan-kapan akan ketemu, karena Angel mau cobain naik busway. Gua pede aja bilang kalau busway itu enak, padahal gua tau, antri untuk naik ini aja bikin kesel. Sejak saat itu, kita jadi sering-sering sms. Tapi gua ga berani nelepon dia. Dan lucunya, gua selalu sms di malam hari, ntah kenapa kalau siang hari. dia sepertinya hilang dalam hidup gua, kalau pun gua sms untuk nanya makan siang, dia hanya balas saat malam hari. tapi ga masalah, dia balas pun gua merasa senang. Dan lebih senang lagi akhirnya kita ketemuan. Angel penasaran sama tugas skripsi kuliah gua tentang macetnya Jakarta dan lebih penasaran lagi pas gua bilang, Jakarta di malam hari itu ga macet.

Angel itu anak orang kaya, jadi kalau kemana-mana selalu sama supirnya. Gua bingung harus jemput dia bagaimana, gua Cuma punya motor bebek. Tapi dia malah bilang suruh jemput dia di rumah, mencari rumah dia daerah Pantai indah kapuk aja bikin gua minder. Dengan sepenuh hati, akhirnya gua sampai deh ke rumah dia walau sempat ditanya-tanya satpam. Rumahnya super gede, dia keluar dengan celana jeans dan kaos oblong tersenyum sama gua.

“ Sudah siap nunjukin ke gua kalau Jakarta ga macet?”

Gua terdiam, mulut gua ga bisa jawab apa-apa, gua hanya bisa kasih helm ke dia. Dan kita pergi bersama keluar kompleknya dengan wajah kebingungan para satpam. Kita turun di halte busway, daerah harmoni. Angel sepertinya bingung, ia baru kali ini ngeliat halte busway. Dia cerita kalau selama ini dia tinggal di Amerika, baru balik tahun ini setelah 10 tahun lamanya disana. Tapi bahasa Indonesia dia tetap lancar, ga seperti cinta laura yang kadang masih sok English gitu.

“ Mau coba naik busway?” Tanya gua

“ Boleh sih, tapi nanti motor loe gimana?” Tanya dia.

“ Tenang aja, gua kenal sama orang yang jaga, soalnya uda sejak 6 bulan disini sama dia buat ngurus skripsi gua..”

Kita bayar tiket seperti orang-orang lain, memang karena sudah larut malam jadi sepi. Tujuan kita ke sudirman. Angel terdiam mengamati kota Jakarta, gua jadi ingin bertanya.

“ loe ga ngantuk, Angel?’

“ Gak, masih jetleg, santai aja. Gua suka kehidupan malam, lebih menarik kebanding siang.”

“ Oh ya, kenapa?”

“ Kalau malam hari, banyak bintang indah diatas langit, sedikit orang yang berisik dan paling penting ga macet..”

“ Emangnya di Amrik sana ga macet ya?” Tanya gua merasa bodoh, Angel ketawa.

“ Ya, semua negara itu pasti ada macetnya, tapi ga semacet Jakarta, ini kalau ga terpaksa balik ke Indonesia karena diminta nyokap, gua juga gak akan mau..”

Saat itu gua merasa Angel sedang menikmati suasaa malam, gua jadi ga mau ajak bicara dulu. Tiba-tiba dia malah nangis. Lah gua bingung setengah mati, banyak yang lihatin kita berdua.

“ Kenapa nangis Angel..?” Tanya gua bingung.

“ Gapapa, gua Cuma merasa sedih saja..?”

“ Kenapa?” Tanya gua bingung.

“ Jadi ingat anjing gua di rumah yang belum di kasih makan?”

Astaga, entah itu benaran apa kagak, tapi tangis dia itu seperti bukan karena anjingnya belum makan.Sejak pertemuan hari itu, kita jadi sering ketemuan dan selalu malam hari. kita semakin dekat, jadinya gara-gara kebanyakan sama Angel, skripsi gua malah kagak selesai-selesai. Tapi gua merasa bahagia bersama dia, setidaknya gua merasa mengenal dia dengan baik dari sebelumnya. Dia anak yang cerdas dan selalu bicara dengan apa adanya. Suatu saat gua bertanya sama dia.

“ Angel loe kenapa secantik ini belum punya pacar?”

“ Hehehe, males aja.?”

“ Why.?”

“ Ya males, lebih enak sendirian, kalau punya pacar itu bikin pusing, loe sendiri gimana?”

“ Gua jujur aja sih, pacaran terakhir waktu sma gitu, putus gara-gara jarak jauh..”

“ Ya, itu mah klasik banget, sekarang ada yang loe suka ga?” Tanya Angel ke gua.

Saat dia bertanya gitu, ingin rasanya gua bilang kalau gua lagi suka sama dia. Tapi gua cukup tau diri, banyak perbedaan antara kita. Jadi gua hanya terdiam sambil berkata.

“ Gak ada, nanti kalau ada, gua kasih tau ya..”

“ Ditunggu ya, Bima, setelah lurus, rencananya mau kerja apa?”

“ Maunya sih jadi presenter Tv atau wartawan. Gua suka meliput dan membuat berita, kali-kali aja bisa hehehe.”

“ Harusnya sih bisa, kenapa gak?”

“ Doakan saja lah..”

“ Apa agama loe Bima?” Tanya Angel ke gua.

“ Gua muslim..”

“ Oh ya.. baru kali ini gua punya teman seorang muslim,”

“ Oh ya, kalau loe sendiri ?”

“ Gua Kristen.. “

Gua senang, Angel tidak terkejut ketika gua sebut agama gua. Dia merasa nyaman, karena selama di Amrik sana, dia ngerasain banget bagaimana kejadian runtuhnya gedung wtc yang bikin semua umat muslim merasa bimbang karena selalu dituduh buruk. Angel bahkan sadar betul kalau gua seorang pribumi sejak awal kita berkenalan tapi sepertinya dia tidak pernah membedakan gua. Suatu hari, Angel ingin merayakan ulang tahunnya yang ke 21. Dia menyuruh gua datang ke pesta yang diadakan di rumah dia.

Gua sebenarnya bingung mencari hadiah yang tepat untuk dia, sebab dia orang kaya yang sudah bisa dapatkan apapun dia yang mau. Akhirnya gua putuskan memberikan dia sebuah diary yang unik, sebagai kado untuk dia. Saat gua datang, dia nyambut gua dengan gembiranya. Gua hanya tersenyum, tapi rasanya adayang aneh melihat gua hanya setitik hitam diantara warna putih di ruangan itu. Angel kenalin gua ke orang tuanya.

“ Ma, Pa.. ini Bima teman saya, kenalin ya..”

Bonyoknya hanya tersenyum kecil ketika melihat gua, mereka baik dan menyambut gua dengan penuh hangat. Saat gua pulang, Angel bahkan mengantarkan hingga motor gua. Gua senang ketika malam hari sebelum tidur dia sempat sms gua bilang kalau dia senang dengan kado diary yang gua kasih, sebab sejak pulang dari Amrik dia uda ga pernah nulis lagi, maka mulai hari ini dia akan menulis. 3 hari kemudian, Angel bilang akan pergi liburan sama keluarganya ke Singapura.Gua pun kebetulan akan sidang skripsi gua dalam beberapa waktu lagi. Untungnya skripsi gua dinyatakan lulus, gua senang dan berpikir untuk mengundang Angel makan malam sebagai bentuk syukur gua.

Saat makan malam, Angel memberikan gua sebuah hadiah yang telah ia beli dari singapura, sebuah kalung yang bertulisan nama gua Bima.

“ Makasih ya, kata gua?”

“ Bima, mungkin dalam waktu sebulan lagi, gua akan balik ke Amerika..”

Kalimat dari dia yang bikin gua merasa kehilangan dan sedih. Tapi gua mencoba untuk tegar.

“ Sebelum gua pergi, bolehkah gua bertanya sama loe?” Tanya Angel.

“ Silakan Angel..”

“ Apakah pernah ada cinta diantara kita?”

Gua terdiam, bingung menjawabnya. Tapi gua merasa ini saatnya gua ungkapkan semua isi hati gua ke dia.

“ Angel, sejujurnya gua memang suka sama loe, loe satu-satunya cewek yang bikin gua jatuh cinta. Tapi gua merasa, gua sepertinya berharap terlalu besar?”

“ Kenapa?” Tanya Angel bingung.

“ Karena gua seorang yang miskin, gua pribumi dan bukan lah cowok idaman Angel.” Kata gua pasrah.

Angel terdiam beberapa saat lalu menjawab.

“ loe salah, loe adalah cowok idaman gua!”

“ Hah..” kata gua terkejut dan bingung,

Entah apa Angel sedang bercanda atau membuat gua GR, tapi rasanya ini seperti mimpi.

“ Sejak awal, gua ga pernah lihat perbedaan diantara kita, mengenal loe membuat gua lebih mencintai dunia ini lebih jauh, jauh sebelum dimana gua berpikir hidup gua sia-sia.”

“ Terima kasih ya, kata-kata loe membuat gua senang hehehe, jadi GR neh.”

Angel berkata hidupnya hanya dikelilingi oleh orang-orang yang merasa semua bisa dilakukan dengan uang, tapi dia merasa saat bersama gua, dia bisa merasa uang bukan segalanya, dia merasa bagaimana dia mengerti kehidupan itu diatur dengan semangat dan kejujuran.Sejak saat itu, kita jadian. Kita selalu berdua walaupun Cuma sebulan lamanya, banyak hal yang kita lakukan, tapi sayangnya suatu hari saat kita lagi berdua, seorang sanak saudara Angel melaporkan ke orang tuanya tentang hubungan kita. Gua pun sebenarnya tau, Angel merahasiakan hubungan gua sama dia ke bonyoknya.

Bonyoknya marah besar, dan berkata ke Angel.

“ Kamu boleh pacaran sama siapa saja temen-temen kamu yang kamu kenal, tapi jangan sama cowok item itu, itu ga ada dalam adat keluarga kita”

Tapi Angel bersih keras bilang kalau dia mencintai gua dan memperjuangan hubungan kita. Gua sama sekali ga tau masalah dia dengan keluarga, hingga suatu hari gua berpikir ada yang lucu dengan Angel. Dia sempat bilang kalau dia akan balik ke Amerika dalam dua hari kedepan. Gua pikir malam terakhir sebelum dia pergi, gua pengen ngajak makan malam. tapi dia uda ngajak duluan untuk malam malam. kita ada ditempat paling romantis di pantai mutiara. Angel terduduk dengan cantiknya, api lilin menerangi wajahnya diantara kegelapan malam.

“ Kalau gua ke Amerika nanti, gua mau loe ga usah nunggu gua ya?”

“ Hah, kenapa gitu?” Tanya gua sedih.

“ Ya, jangan nunggu gua ya, gua ga tau kapan balik. Nanti kamu sedih nunggunya.”

“ Lah jaman kan uda maju, bisa pake facebook, atau chating segala macem, kan bisa tetap berhubungan Ngel”

Angel terdiam. Dia menyerahkan buku diary yang gua kasih ke dia.

“ Kok dibalikin?” Tanya gua.

“ Ini gua tulis semua sejak loe kasih ke gua sebagai kado, tapi rasanya ga mungkin gua bawa ke Amerika, karena lebih baik loe simpan, untuk kenang-kenangan.”

“ Tapi ini kan gua kasih untuk loe..”

Angel tidak bicara, dia memaksa gua untuk ambil lagi buku diary yang terpaksa gua ambil.Gua tau, dia ingin putusin gua secara halus dengan cara seperti ini, salah gua sejak awal maksa menjadi pacar dia yang pasti akan pergi dalam hidup gua suatu saat. Malam itu, walaupun dengan suasana ga enak hati, kita akhirnya melewatkan malam terakhir dalam hidup kita bersama. Gua masih ingat satu kalimat terakhir dari dia untuk gua.

“ Bima, dunia ini tidak pernah adil ya, ada yang terakhir kaya dan bahagia, tapi ia merasa kesepian. Ada yang terakhir miskin dan sedih, tapi dia ga merasa kesepian. Ada gak cara untuk membuat semua merasa adil dan sempurna.”

“ Angel, ga ada yang abadi di dunia ini, semua bisa merasa sedih, senang, kapan saja. Bersyukurlah atas hidup ini, seperti gua bersyukur bisa mengenal loe dan menjadi bagian dalam hidup loe.”

Angel menangis mendengar gua bicara begitu, sama seperti dia pertama kali menangis saat gua mengenal dia di halte busway. Malam itu kita berpisah dan gua tau ini malam terakhir kita, dia mencium gua untuk pertama kalinya sejak kita berhubungan, gua menahan kesedihan dalam hati dan berpikir

inilah saat terakhir kita. Saat pulang gua membaca semua isi diary dia, dari situlah gua tau kenapa angel kembali ke Indonesia. Dia kembali karena baru saja kehilangan kekasihnya dalam sebuah kecelakaan di amerika, gua jadi tau kenapa dia benci macet. Karena macet itu lah yang membuat pacarnya tertabrak saat berjalan karena mobil yang mencoba cari jalan untuk keluar dari macet.

Kekasihnya yang telah tiada, lucunya lagi memiliki nama yang sama dengan gua, Bima, sebuah kebetulan yang unik. Angel menyukai malam karena dia selalu ingin tidur di siang hari agar bisa melupakan saat-saat bersama kekasihnya dalam benak dia, lucunya lagi kalau malam dia merasa lebih tenang karena saat itulah dia merasa bisa hidup tanpa pernah melihat kejadian tragis tewasnya suami dia karena siang hari. dari situ gua tau, mungkin gua hanya sebuah kebetulan dalam takdir dia. Kebetulan dimana gua bernama sama, kebetulan karena gua hadir dalam hidup dia saat dia kosong.

Mungkin dia ga pernah cinta gua karena kita berbeda dalam segala hal,3 tahun lamanya kisah itu berakhir dan kini gua sudah menggapai mimpi gua menjadi seorang presenter di sebuah tayangan telivisi, tapi bayangan Angel terus selalu ada dalam hidup gua.Suatu siang, gua harus membawa berita acara tentang kilas luar negeri.Gua harus membacakan berita tentang sesuatu yang tak gua inginkan dan baru menyadari di akhir berita kalau berita itu adalah tentang Angel.

“ Seorang warga negara Indonesia yang berada di Amerika, ditemukan tewas karena menyelamatkan seorang anak dari topan Katrina, tubuhnya terhantam sebuah tembok beton yang runtuh. “


Gua terdiam ketika wajah foto perempuan penyalamat hidup itu muncul, sosok foto itu ga asing untuk gua. Dia adalah Angel. Gua ingin menangis ketika melihat isi berita itu, tim produsen terdiam melihat gua kebingungan, akhirnya gua selesaikan tugas membaca berita itu dan menangis di akhir acara,

Angel, nama dia sebenarnya bukanlah Angel. Tapi dia merasa dirinya lebih suka disebut Angel, karena sebenarnya hidupnya telah hilang sejak kepergian kekasihnya, kini semoga saja mereka dipertemukan kembali, dan kepergiannya seperti seorang pahlawan yang tidak pernah dinilai dengan uang. Seperti kata dia ke gua, uang bukan segalanya dalam hidup.

Dan gua beruntung mengenalnya walaupun sadar, dia tidak pernah sesungguhnya menjadikan gua kekasih dia, tapi bagi gua dia adalah kekasih gua yang abadi.

tamat

Prev

next

Home
 

Aku Smart © Copyright by Irsyad'Blog | Template by BloggerTemplates | Blog Trick at Blog-HowToTricks